• Home
  • Kami
  • Penulis
  • Hikmah
  • Puisi
  • Cerita
  • Kontak
Bahasa:
  • Indonesia (id)Indonesia
  • English (en)English
Bahasa:
  • Indonesia (id)Indonesia
  • English (en)English

Meme dan Logika Bokong Truk

Oleh Azmi Faiqoh | Sep 24, 2016 | 412 views

Beberapa waktu lalu seorang teman ngedumel di grup WA, katanya dia sebel sama orang yang langsung percaya dengan apa saja yang tertulis dalam sebuah meme. Seolah meme memang selalu benar dari sana nya. Ya, meme merupakan gaya komunikasi netizen yang ringkas, padat dan menghibur. Meme sendiri berasal dari bahasa Yunani mimema dengan akar kata mimos yang kurang lebih berarti meniru/ mencontoh. Dalam bidang seni baik sastra, lukis dan tari, dikenal pula teori mimesis, yang mengandaikan seniman merupakan peniru dari fenomena alam maupun kehidupan manusia kemudian diwujudkan dalam karya mereka. Namun dalam pergaulan dunia maya, meme kini lebih identik dengan gambar dan sebaris kalimat pendek didalamnya.

Nah, kalau memang hanya untuk lucu-lucuan sih bolehlah kata-kata dalam sebuah meme itu kita iyakan. Tapi kalau kemudian diambil hati dan diseriusin, disitulah kita perlu mulai memakai logika dalam memahami sebuah meme. Apalagi kalau meme-nya sudah mengutip norma agama dan ayat-ayat kitab suci. Kalau ini levelnya sudah bikin kening berkerut dan perlu secuil nalar kritis. Lalu apa hubungannya meme dengan bokong truk? Kalau menurut saya, lukisan-lukisan nyentrik yang sering terpampang dibagian belakang truk (bokong truk) adalah bentuk klasik dari meme di Indonesia, kalau mau mundur lagi kita juga boleh mungkin menganggap relief di gua atau candi-candi jaman dulu sebagai cara nenek moyang kita membuat meme. Hehehe

Kalau anda pernah melihat lukisan-lukisan dibokong truk pasti akrab dengan kalimat-kalimat nyeleneh seperti,”pulang malu tak pulang rindu”, atau kalimat pendek ‘buronan mertua.’ Saya sendiri belum pernah wawancara supir truk, atau membaca penelitian kenapa para pemilik truk seringkali menggambari kendaraannya dengan gambar-gambar yang kadang norak dan seronok ditambah pula kata-kata yang memancing senyum simpul pembacanya. Mungkin karena keras dan monotonnya kehidupan jalanan, sehingga para supir itu merasa perlu berbagi humor dengan pengguna jalan lain.

Jebakan Kesalahan Berpikir

Buat kamu yang belajar bahasa, ilmu hukum dan filsafat tentu pernah tau yang namanya kesalahan berpikir atau logical fallacy. Saya kutip dari situs yourlogicalfallacyis.com, terangkum disitus itu ada sekitar 24 jenis kesalahan berpikir. Kenapa kesalahan berpikir saya sebut jebakan, karena kalau tidak jeli, logika-logika yang disampaikan sepertinya benar. Tapi kalau diperhatikan dengan seksama, ada cacat pikir disitu. Inilah bahasa-bahasa yang sering kali dipakai oleh pembuat meme.

koleksi yourlogicalfallayis.com

koleksi yourlogicalfallayis.com

Kalu kamu berumur 17 tahun, lelaki atau perempuan, lalu galau dengan meme yang lagi ngetren tentang nikah muda misalnya, dan jadi resah dengan kalimat ‘halalin atau tinggalin’. Menurut saya itu sudah termasuk korban meme. Ayolah, usia 17 tahun itu masih terlalu belia untuk mikir berumah tangga. Yakin menikah dan buru-buru halal itu baik buat kamu? Yakin tidak akan ngambek kalau ternyata pasanganmu juga masih suka chatting dengan lawan jenis? Ya meme pada dasarnya memang menyederhanakan persoalan. Ini poinnya.

Nah dari menyederhanakan persoalan inilah yang bisa menjadi ‘racun’ buat netizen. Seolah persoalan hidup bisa selesai dengan buat status, ganti foto profil dengan meme yang ‘gue banget’ atau twitwar untuk menunjukkan kehebatan diri. Maksud saya, menjadi netizen itu juga perlu pakai rem, berpikir sebelum membuat status, menyaring informasi sebelum disebarkan. Karena menunjukkan kebodohan kita dalam hal bersosial media, sama saja memasang spanduk ‘saya otak udang’ di kepala anda sendiri.

Seperti pernah saya tulis di status Facebook saya, teknologi cepat berubah dan ternyata tidak semua otak manusia mampu mengikuti kecepatan perubahan itu. Tulisan tersebut adalah komentar saya untuk fenomena #NetizenBelumSiap yang sempat ramai di twitter sekitar tanggal 20 September 2016 lalu. #NetizenBelumSiap adalah potret pengguna sosial media yang mengunggah keluguan mereka dalam postingan yang dibagikan ke ruang publik. Jadi, kamu netizen yang sudah siap atau belum siap?

Jakarta, 24 September 2016

Save

Tag:Featured, Logical Fallacy, Meme, Netizen, Truk

Satu tanggapan untuk “Meme dan Logika Bokong Truk”

  1. Rochayatul Hania mengatakan:
    Okt 5, 2016 pukul 5:39 pm

    Nice 😀

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Terkini
  • Terpopuler
  • Kisah Musa dan Kesombongan kita
  • Soal Piknik
  • Turah yang Bukan Turahan
  • Matematika Sahabat
  • Bertemu Afi Nihaya Faradisa
  • Surat Kepada (Calon) Anak Ku 2
  • Keluarga Sebagai Benteng Peradaban
  • Tanah Haram
  • Potret Pernikahan Dini Di Pulau Garam
  • Mewariskan Gading Yang Retak
  • Ilusi Mantra Agent of Change
  • Kisah Musa dan Kesombongan kita

RSS NU Online | Suara Nahdlatul Ulama

  • Peringatan Harlah ke-58 PMII Berlangsung di Pontianak Convention Center
  • Rawat Kebinekaan, IPNU Bangun Sinergitas Pelajar dengan IPM dan PII
  • IPNU-IPPNU Memiliki Tanggung Jawab Membesarkan NU
  • Foreign countries praise Indonesian muslim fashion: President
  • Demi Koperasi, Skema Pembayaran BUMN Diminta Diubah

Visitor Counter

Today: 1

Yesterday: 1

This Week: 158

This Month: 1476

Total: 20057

Currently Online: 0

Copyright © 2016 Cintaka Nusantara. All Rights Reserved
  • (English) Home
  • Kontak Kami
  • Penulis
  • Tentang Kami